“Jejak Persahabatan Andi dan Kilan”
Oleh:KEVIN GLENNICHOLAS BENEDICT SIMANJUNTAK (Kevin)
(Siswa kelas VI SD St. Fransiskus III Jakarta)
Di suatu desa yang tenang, diantara hijaunya pepohonan dan riuh tawa anak-anak yang bermain sore hari, ada seorang anak Bernama Andi. Ia dikenal sebagai anak yang pendiam dan pemalu. Setiap hari di sekolah, Andi duduk di pojok kelas, jarang bicara dan lebih suka mengamati teman-temannya bermain. Dalam hatinya, Andi kerap berharap memiliki satu teman yang mau mengerti dirinya. Seseorang yang mau duduk bersamanya, mendengar ceritanya, dan bermain tanpa menghakimi.
Hingga pada suatu hari, Ketika jam istirahat sekolah, datanglah seorang anak Bernama Kilan. Dengan senyum ceria dan mata yang bersinar, kilan menghampiri Andi yang sedang duduk sendirian di bawah pohon mangga di pinggir lapangan.
“Eh, Andi, mau bermain denganku tidak? “tanya Kilan tanpa ragu.
Andi terdiam sejenak, sedikit terkejut. Tak banyak yang pernah mengajaknya bermain.
“Boleh,” jawabnya lirih namun penuh rasa Bahagia.
Sejak hari itu, hidup Andi tak lagi sepi. Mereka bermain Bersama setiap pulang sekolah, berlari di kebun, memanjat pohon, dan bermain congklak di bawah sinar matahari sore.
“ayo, Andi! Aku tantang kamu main conklak!” seru Kilan sambil tertawa.
“siap! Tapi aku pasti menang kali ini” sahut Andi bersemangat.
Mereka juga sering bercerita tentang apa yang terjadi di sekolah.
“tadi di lapangan ada dua anak bertengkar,” kata Andi sambil menahan tawa.
“serius? Aku tidak tahu! Aku pasti ketinggalan lagi,” jawab Kilan dengan ekspresi kaget yang membuat Andi tertawa lepas.
Hari berganti hari, tahun demi tahun. Mereka tumbuh Bersama, saling membantu Ketika belajar, saling menguatkan Ketika salah satu dari mereka bersedih. Hingga suatu sore di masa remaja, mereka duduk di taman yang dulu sering jadi tempat mereka bermain. Angin berhembus pelan, membawa kengangan masa kecil yang hangat.
“kamu masih ingat waktu pertama kali kita bertemu?” tanya Andi pelan.
“tentu,” jawab Kilan sambil tersenyum. “hanya dengan satu keberanian kecil untuk menyapa, aku menemukan sahabat sejatiku.”
Andi menatap langit yang mulai jingga, lalu tersenyum.
“persahabatan kita sederhana, tapi berarti segalanya.”
Dari pertemuan kecil itu, mereka belajar bahwa persahabatan sejati tidak diukur dari lamanya waktu Bersama, akan tetapi dari ketulusan hati yang saling menerima tanpa syarat.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Bunga Yang Tercabut Paksa
By:JADINE GRACIELA CONG (Jadine) Siswi Kelas VI SD Santo Fransiskus III Suatu hari, hiduplah seorang gadis bernama Dewi. Ia yatim piatu sejak kecil, Sediri di dunia yang terasa begitu
Sebuah perpisahan
By:GOSYEN ZIO TIMOTY LAJANTO TJANDRA (Gosyen) Malam situasinya tenang penuh keheningan. Di bawah sinar rembulan yang lembut, Cristian dan Ifana berjalan beriringan di jalan k
Boneka Beruang, Sahabat Terbaikku
By:SYALOMITA EVANGELIS RONATIO PASARIBU (Shalom) (siswi kelas VI SD St.Fransiskus III Jakarta) Sore itu, mentari perlahan tenggelam di balik jendela rumah kecil milik keluarga
Kancing Ajaib Dan Pelajaran Kejujuran
By: ELORA ABIGAIL BUTAR BUTAR (Elora) Siswi Kelas VI SD Santo Fransiskus III Lia, siswi kelas enam yang cerdas dan rajin, memiliki sebuah kancing biru laut yang selalu ia simpan denga
Mengukir Masa Depan di Papan Tulis
By : MICHELLE GABRIELLA LIAUW ANN (Michelle) Siswi Kelas VI SD Santo Fransiskus III Di sebuah sekolah sederhana, di antara riuh tawa dan langkah terburu para siswa, ada seorang gadis
Langkah Kecil Menuju Mimpi Besar
By: GABRIELLE EIFFEL FRADYTHNASEARA SETIABUDI (Eiffel) Siswi Kelas VI SD Santo Fransiskus III Namanya Amira. Ia duduk di kelas 5 SD Mentari Pagi. Amira dikenal sebagai anak ya
BERUBAH SEBELUM TERLAMBAT
By: BRIGITTA RAISSA SAMANTHA GINTING (Brigita) (Brigita adalah siswi kelas VI SD St. Fransiskus III Jakarta) Setiap anak tentu ingin diakui dan disukai oleh teman-temannya. Namun tida
Si Bobi yang Keasikan Main HP
By : ELIZABETH ALVIONA (Eli) Siswi Kelas VI SD Santo Fransiskus III Setiap hari, Bobi tidak bisa lepas dari HP-nya. begitu bangun tidur, ia langsung mentap layer. Saat makan, HP-
SAYAP PERTAHANAN BANGSA
By: NOVA MARIA KRISTINA (Nova) Siswi Kelas VI SD Santo Fransiskus III Pangkalan udara adalah tempat yang paling suci bagi mereka yang bersumpah untuk melindungi bangsa dan neg
Kunang-Kunang di Malam Hari
By: LOUISA REGINA RAE SIAGIAN (Regina) (Siswi Kelas VI SD Fransiskus III) Di balik tembok tinggi di tengah hiruk pikuk kota Jakarta, hiduplah sebuah keluarga yang tampak sempu
