SD Fransiskus 3 Meriahkan Hari Pangan Sedunia, Bulan Bahasa, dan Bulan Rosario, Dengan Doa dan kreativitas

Kontributor :  Lovely Angel Kanter

“Doa, edukasi, dan kreativitas siswa berpadu dalam perayaan penuh makna yang menumbuhkan rasa syukur, cinta budaya, dan kepedulian terhadap pangan. “

Dalam rangka memperingati berbagai momen penting di bulan Oktober, SD Fransiskus III menggelar kegiatan puncak pada Jumat, 31 Oktober 2025. Perayaan ini menyatukan tiga momentum besar: bulan rosario, Hari Pangan Sedunia (HPS), dan Bulan Bahasa. Suasana sekolah hari itu terasa semarak dan penuh makna, dengan berbagai kegiatan yang melibatkan doa, edukasi, dan kreativitas siswa.Kegiatan diawali dengan doa rosario bersama yang dipimpin oleh ibu Iren dan Ibu April. Sesuai dengan semangat bulan rosario yang diperingati setiap  bulan Oktober. Siswa, guru, dan tenaga kependidikan berdoa dengan Khidmat, memanjatkan syukur atas berkat pangan dan kehidupan. “doa menjadi cara kami memulai segala kegiatan dengan damai dan penuh rasa syukur,” ujar salah satu guru.

Setelah doa, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang ketahanan pangan yang dipandu oleh Ibu April. Dalam sesi edukatif ini, siswa diajak untuk memahami pentingnya menghargai makanan dan menjaga alam sebagai sumber kehidupan. Bu April menekankan bahwa pangan bukan hanya tentang makan, namun juga tentang tanggung jawab terhadap lingkungan dan generasi mendatang.

Bertepatan dengan bulan bahasa, sekolah juga memberikan penghargaan kepada siswa-siswi yang telah antusias mengirimkan tulisan ke web sekolah. Momen ini menjadi ajang apresiasi bagi kreativitas siswa serta dorongan untuk terus mencintai bahasa Indonesia Sebagai jati diri bangsa.

Kemeriahan bertambah ketika orang tua siswa turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Mereka dengan antusias menyiapkan hidangan berbahan pangan lokal untuk disantap bersama. Makanan seperti jagung, ubi dan aneka kudapan tradisional tersaji hangat, menggambarkan kekayaan hasil bumi sekaligus mempererat kebersamaan antara guru, siswa, dan orang tua.

Sebagai penutup acara, para siswa menampilkan tarian dengan diiringi lagu “Tabola Bale” yang enerjik dan ceria. Penampilan ini disambut dengan tepuk tangan meriah oleh semua yang hadir. Kegiatan kemudian ditutup dengan doa bersama sebagai ungkapan syukur atas terselenggaranya acara dengan lancar dan penuh sukacita.

Melalui perayaan ini, para siswa belajar banyak hal. Tentang iman dan doa, pentingnya pangan, rasa syukur, cinta lingkungan, dan kebanggaan terhadap budaya bangsa. Puncak kegiatan SD Fransiskus 3 menjadi bukti bahwa pendidikan sejati tidak hanya tumbuh di ruang kelas, tetapi juga melalui pengalaman hidup yang menumbuhkan nilai, iman, dan kepedulian sosial.

Editor: Wihelmus Kamis