Stop Kriminalisasi Guru dan Anak

Jakarta, 25 November 2025

Istilah guru sering disematkan kepada para pendidik, karena kepadanya diberikan tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mendidik dan mengajarkan banyak hal kepada anak-anak/ peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Merujuk undang-undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen (pasal 1) menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Kita bisa menyimpulkan bahwa guru memiliki peran yang sangat strategis dalam memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. 

Momen Hari Guru Nasional yang kita peringati setiap tahun menjadi momen yang sangat penting bagi setiap guru dalam merefleksikan panggilan, dedikasi dan pengabdiannya sebagai guru. Peringatan Hari Guru, 25 November 2024 mengusung tema "Guru Hebat Indonesia Kuat" dengan tujuan memberikan apresiasi kepada guru, merayakan semangat kolaborasi, dan menguatkan visi guru sebagai pemelajar sepanjang hayat. Dalam memperingati Hari Guru, 25 November 2024, SD Fransiskus III Kayu Putih, Jakarta Timur mengadakan upacara bendera. Berbeda dari peringatan-peringatan sebelumnya, tahun ini secara khusus dan spesial hadir di tengah bapak/ibu guru dan anak-anak Bpk.Budi Marselius sebagai pembina upacara. Beliau adalah salah satu orang tua yang anaknya bersekolah di SD Fransiskus III.

Dalam amanatnya, Papa Lauren pertama- tama mengingatkan kembali sejarah terbentuknya Hari Guru dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yaitu kongres guru pada tanggal 24 sampai 25 November 1945. Guru memiliki tugas yang besar, dan tanpa guru mungkin saya tidak bisa berdiri dihadapan anak-anak sekarang. Saya berharap anak-anak sekalian bisa lebih dari apa yang saya capai sekarang ini. 

Lebih lanjut, Papa Lauren mengenang peristiwa Perang Dunia II dimana Kota Nagasaki dan Hiroshima dihancurkan melalui bom atom. Kaisar Hirohito sebagai raja Jepang saat itu, merespon dan bertanya berapa guru yang tersisa. Kaisar Hirohito sangat memahami betul bahwa masa depan negara dan bangsanya ada ditangan Bapak/Ibu guru. Maka hari ini kita menyaksikan bahwa Negara Jepang menjadi salah satu negara yang paling disegani dari berbagai segi, baik ekonomi, pendidikan maupun yang lainnya. Selain itu, tidak kalah pentingnya adalah pembentukan karakternya sangat luar bisa. Kita bisa melihat itu, ketika pertandingan Indonesia Vs Jepang. Mereka membersihkan sampah dan merapikan tempat duduk mereka. Oleh karena, saya meminta kepada anak-anak sekalian untuk sayang dan hormati bapak/ibu guru kalian. Dengarkan perkataannya, dan jika bapak/ibu guru marah itu berarti bahwa mereka sayang dan cinta kalian. Mereka menginginkan yang terbaik untuk masa depan kalian. Maka kita serukan stop kriminalisasi terhadap guru dan anak. Jangan membuli temannya, tidak berkelahi atau mengucapkan kata-kata yang kasar. Janganlah pula hal-hal yang kecil dibesarkan sampai harus membawa orang tua. Saya percaya bahwa Bapak/ibu bisa menangani segala sesuatu di sekolah. 

Akhirnya, saya mengucapkan SELAMAT HARI GURU untuk Bapak/ibu sekalian. Terima kasih karena bapak/ibu telah dengan sabar mendidik dan membimbing anak-anak kami. Sekali lagi terima kasih.

SALAM FRANSISKUS "BERJIWA BESAR"!

By : Admin (AS)