Peran Orang Tua Dalam Dunia Pendidikan Dasar: Keterlibatan yang Rendah dan Sikap yang Kontradiktif
“ Peran Orang Tua Dalam Dunia Pendidikan Dasar: Keterlibatan yang Rendah dan Sikap yang Kontradiktif”

By : Wilhelmus Asal Brahi Kamis (Pak Will)
Dunia pendidikan saat ini tengah menghadapi persoalan serius berupa kekerdilan moral dan etika yang disebabkan oleh berbagai faktor kompleks dan fundamental. Dalam konteks pendidikan dasar, khususnya di Sekolah Dasar (SD), peran orang tua sangat penting namun kerap kurang mendapat perhatian yang seimbang.
Kerap muncul anggapan pada sebagian orang tua bahwa guru semata-mata memiliki tanggung jawab paling utama dalam pendampingan dan pendidikan anak. Padahal, sejatinya orang tua merupakan garda terdepan dalam perkembangan pendidikan anak. Anak-anak cenderung mencontohkan dan mengikuti apa yang diperlihatkan oleh orang tua mereka, baik dalam hal sikap, nilai, maupun etika. Oleh karena itu, pendidikan yang efektif harus dimulai dari rumah dengan bimbingan dan keteladanan yang kuat dari orang tua.
Namun sangat disayangkan, sikap sebagian orang tua saat ini cenderung mengabaikan peran tersebut dan menaruh beban sepenuhnya kepada guru di sekolah. Mereka berharap agar sekolah menjadi satu-satunya sumber pendidikan dan perhatian bagi anak-anak mereka. Sikap seperti ini jelas berpengaruh negatif terhadap proses pendidikan secara keseluruhan, karena tanpa dukungan aktif dan konsistensi dari keluarga, proses pembentukan karakter dan moral anak menjadi tidak utuh.
Lebih prihatin lagi, ada kecenderungan sebagian orang tua yang “ngamuk” atau mudah marah ke pihak sekolah dan guru ketika anaknya mengalami kendala atau masalah dalam hal belajar. Sikap reaktif dan kurangnya sikap introspeksi dari orang tua ini justru memperparah kualitas hubungan kolaboratif antara keluarga dan sekolah yang seharusnya dibangun demi kepentingan terbaik anak. Kritik konstruktif terhadap sekolah dan guru memang perlu dan sangat penting, akan tetapi harus disertai dengan kesadaran bahwa keberhasilan pendidikan anak juga sangat bergantung pada peran aktif dan tanggung jawab orang tua.
Hemat saya, untuk mengatasi kekerdilan moral dan etika di dunia pendidikan dasar, perlu adanya kesadaran kolektif bahwa pendidikan bukan hanya tugas sekolah, tetapi juga sebuah ekosistem yang melibatkan peran sentral orang tua sebagai pendidik pertama dan utama. Orang tua harus mampu memberikan teladan yang baik, mendukung proses belajar secara aktif, serta membangun komunikasi yang harmonis dengan guru. Dengan demikian, nantinya pendidikan anak dapat berjalan lebih efektif dan menciptakan generasi muda yang berkarakter dan bermoral tinggi, serta berjiwa besar.
